Belajar dari Sesama 

Belajar dari Sesama 
Dok Humas Pemkot Bandung

BANDUNG (golali.com) - Pandemi Covid-19 memantik orang-orang dermawan, untuk terus menyisihkan sebagian hartanya bagi orang yang membutuhkan. Para filantropi ini ada yang melakukannya sendiri maupun berkelompok dengan tujuan yang sama untuk meringankan beban ditengah wabah penyakit ini. 

Berdasarkan rilis dari Humas Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung yang diterima golali.com, berikut berbagai pihak yang berderma di tengah Covid-19 :

Di pagar rumah No 80 di Jalan Cisaranten Baru, Kelurahan Cisaranten Kecamatan Arcamanik Kota Bandung, tergantung beberapa kantong keresek berisi beragam kebutuhan pokok. Di dekat kantong keresek tersebut terdapat tulisan "Bagi yang membutuhkan silahkan ambil dengan bijak".

Rumah tersebut milik  Dedi Riyanto, paket kebutuhan pokok tersebut sengaja Dedi gantungkan untuk membantu orang yang membutuhkan. Hal ini telah dilakukan sejak pandemi masuk Kota Kembang. 

"Kita gantungkan itu beda-beda, kadang beras, telur dan kecap juga minyak dengan takaran yang berbeda tiap kita gantungkan. Terkadang juga mie instan dan bahan pokok lainnya. Ya saling berbagi, kita sadar masa pandemi ini banyak orang yang membutuhkan bahan pokok dan sebagainya. Mari kita berbagi dan peduli terhadap sesama," kata Dedi. 

Sampai sekarang sudah lebih dari 300 paket sembako yang digantungkan untuk diambil orang yang memerlukan, dalam melakukan kebaikan ini Dedi tidak hanya sendiri tetapi juga mendapatkan dukungan dan donasi dari keluarga dan teman-temannya. 

"Itu terkumpul dari saya dan teman-teman. Mereka tersentuh dan ingin berbagi kepada yang membutuhkan. Apalagi situasinya sedang seperti ini," tambah Dedi.

Selain Dedi adapula warga dari RW 12 Kelurahan Tamansari yang membentuk Lumbung darurat, bertempat di salah satu cafe yang berada di kawasan tersebut yang tidak beroperasi selama Covid-19. 

Lumbung Darurat ini mengumpulkan sumbangan dari warga yang mampu untuk disalurkan kepada warga yang memerlukan, terutama tetangga sekitar. Lumbung Darurat adalah gerakan solidaritas warga untuk membantu tetangga yang kesulitan. Dengan konsep “Tengok Tetangga”, para warga secara swadaya menghimpun bantuan sembako untuk menolong keluarga yang kesulitan karena dampak sosial Covid-19.

“Ini sifatnya darurat jadi untuk warga yang tidak punya bahan pangan silakan datang ke sini, selama stoknya ada kita kasih,” tutur 
Ketua RW 12 Harun Kasirun.

Donasi yang terkumpul rata-rata bisa dikemas menjadi 125 paket sembako, yang langsung didistribusikan kepada warga yang membutuhkan. Sebelum pembagian, Karang Taruna di kawasan tersebut terlebih dahulu melakukan pendataan supaya tepat sasaran. 

Dalam satu paket sembako terdiri dari 2,5 kg beras, telur, gula, mie instan, dan minyak kelapa. Warga yang mendapatkan bantuan terdiri dari warga sekitar, mahasiswa perantauan dan tidak boleh mudik, serta pekerja peratauan yang dirumahkan. 

“Ya daripada sepi, tamu juga nggak ada, pemasukan nggak ada, lalu saya dengar ada banyak masalah ini itu, ya sudah di sini saja (simpan stock sembako yang akan dibagikan). Ayo kita buat posko,” terang Pemilik cafe sekaligus Ketua Pelaksana Lumbung Darurat Yana M Purakusumah.