Museum Prabu Geusan Ulun: Mengungkap Kejayaan Sejarah Sumedang

Museum Prabu Geusan Ulun: Mengungkap Kejayaan Sejarah Sumedang
Museum Prabu Geusan Ulun: Mengungkap Kejayaan Sejarah Sumedang

Pada kesempatan ini, kami akan membahas Museum Prabu Geusan Ulun yang terletak di Sumedang. Museum ini mempunyai peran penting dalam mengungkap kejayaan sejarah Sumedang pada periode 1850. Dengan koleksi yang beragam dan bangunan yang indah, Museum Prabu Geusan Ulun menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan dan pecinta sejarah.

Museum Prabu Geusan Ulun terletak di Jalan Geusan Ulun No. 40, sebelah selatan Alun-alun Sumedang, satu kompleks dengan Gedung Negara (rumah dinas bupati Sumedang). Museum ini terdiri dari beberapa gedung yang memiliki fungsi dan koleksi yang berbeda-beda. Setiap gedung memiliki keunikan dan pesonanya sendiri.

Salah satu gedung yang menarik adalah Gedung Srimaganti. Di sini, Anda dapat menemukan koleksi gamelan pusaka degung pangasih dan gamelan pusaka sari arum peninggalan Pangeran Kornel dan Pangeran Soegih. Gedung Bumi Kaler juga memiliki daya tariknya sendiri dengan koleksi peti wayang kulit, Wayang Golek, dan beberapa buah keris peninggalan Pangeran Soegih.

Gedung Pusaka memamerkan berbagai keris, kujang, serta pedang peninggalan Kerajaan Sumedang Larang dan Pajajaran. Sementara itu, Gedung Gamelan memiliki koleksi gamelan yang sangat berharga, termasuk Sari Oneng Parakansalak yang pernah dipamerkan di Amsterdam dan Paris. Gedung Kereta menyimpan kretek, andong, dan kereta kencana naga paksi yang dahulu digunakan dalam upacara kebesaran.

Dengan harga tiket yang terjangkau dan jam buka yang nyaman, Museum Prabu Geusan Ulun menjadi destinasi menarik bagi pengunjung yang ingin menyelami sejarah dan budaya Sumedang. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi museum ini dan mempelajari lebih lanjut tentang warisan budaya yang berharga.

 

1. Gedung Srimaganti

Gedung Srimaganti merupakan salah satu gedung yang menarik di Museum Prabu Geusan Ulun. Di gedung ini, Anda dapat menemukan koleksi-koleksi yang berharga terkait dengan sejarah dan budaya Sumedang. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda temui di Gedung Srimaganti:

  • Koleksi Gamelan Pusaka: Gedung Srimaganti digunakan sebagai tempat penyimpanan koleksi gamelan pusaka degung pangasih dan gamelan pusaka sari arum. Gamelan-gamelan ini merupakan peninggalan Pangeran Kornel dan Pangeran Soegih. Melalui koleksi ini, pengunjung dapat mengetahui lebih dalam tentang tradisi musik gamelan dan peran pentingnya dalam kebudayaan Sumedang.

  • Pepeten: Selain koleksi gamelan, Gedung Srimaganti juga menampilkan pepeten. Pepeten adalah tempat alat rias istri-istri para Bupati Sumedang. Dengan melihat pepeten, pengunjung dapat merasakan atmosfer dan budaya masa lalu yang terkait dengan tata rias dan kecantikan.

Kunjungi Gedung Srimaganti di Museum Prabu Geusan Ulun untuk mengenal lebih dekat koleksi-koleksi yang berharga dan memperluas pengetahuan Anda tentang sejarah dan kebudayaan Sumedang.

 

2. Bumi Kaler

Bumi Kaler merupakan salah satu gedung bersejarah yang dapat ditemui di Museum Prabu Geusan Ulun. Gedung ini memiliki makna dan koleksi yang menarik terkait dengan seni pertunjukan tradisional dan kebudayaan Sumedang. Berikut adalah hal-hal yang menarik untuk diketahui tentang Gedung Bumi Kaler:

  • Keunikan Arsitektur: Bumi Kaler didirikan pada tahun 1850 dan awalnya berpasangan dengan Bumi Kidul yang menghadap ke selatan. Meskipun saat ini hanya Bumi Kaler yang masih berdiri, gedung ini memiliki arsitektur yang menarik dengan sentuhan sejarah. Bangunan ini menjadi saksi bisu dari masa lalu yang masih terjaga dengan baik.

  • Koleksi Wayang dan Keris: Gedung Bumi Kaler dipergunakan sebagai tempat penyimpanan koleksi peti wayang kulit dan Wayang Golek peninggalan Pangeran Soegih. Selain itu, gedung ini juga menampilkan beberapa buah keris bersejarah. Melalui koleksi ini, pengunjung dapat mempelajari lebih dalam tentang seni pertunjukan tradisional Sumedang dan keahlian seniman lokal.

Dengan mengunjungi Gedung Bumi Kaler di Museum Prabu Geusan Ulun, Anda akan merasakan nuansa sejarah dan seni yang kental. Jangan lewatkan kesempatan untuk melihat langsung arsitektur yang indah dan koleksi yang berharga di gedung ini.

 

3. Gedung Pusaka

Gedung Pusaka adalah salah satu gedung yang tidak boleh dilewatkan ketika mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun. Gedung ini memamerkan koleksi-koleksi pusaka yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi. Berikut adalah beberapa hal yang menarik tentang Gedung Pusaka:

  • Keris, Kujang, dan Pedang: Gedung Pusaka menampilkan berbagai macam keris, kujang, serta pedang yang merupakan peninggalan Kerajaan Sumedang Larang dan Pajajaran. Koleksi ini memberikan gambaran yang mendalam tentang senjata tradisional yang digunakan pada masa tersebut. Anda dapat mempelajari keahlian pembuatan senjata dan makna filosofis di balik setiap keris, kujang, dan pedang yang dipamerkan.

  • Warisan Kerajaan: Koleksi-koleksi pusaka di Gedung Pusaka menjadi saksi sejarah dari masa kejayaan Sumedang. Mereka mencerminkan kekayaan budaya dan peradaban yang ada pada masa lalu. Dengan melihat dan mempelajari koleksi ini, Anda akan dapat memahami lebih dalam tentang warisan kerajaan dan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya.

Gedung Pusaka di Museum Prabu Geusan Ulun adalah tempat yang ideal untuk menyelami sejarah dan kebudayaan Sumedang melalui koleksi-koleksi pusaka yang memukau. Jelajahi keindahan dan makna di balik setiap keris, kujang, dan pedang yang dipajang di gedung ini, serta hargai warisan budaya yang berharga dari Kerajaan Sumedang Larang dan Pajajaran.

 

4. Gedung Gamelan

Salah satu gedung yang menarik untuk dikunjungi di Museum Prabu Geusan Ulun adalah Gedung Gamelan. Gedung ini menyajikan koleksi-koleksi gamelan yang memukau dengan sejarah dan keunikan mereka. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda temui di Gedung Gamelan:

  • Koleksi Gamelan Berharga: Di Gedung Gamelan, Anda akan menemukan berbagai macam koleksi gamelan yang bernilai tinggi. Salah satunya adalah Sari Oneng Parakansalak, gamelan yang pernah dipamerkan di Amsterdam pada tahun 1863 dan di Paris pada tahun 1889. Koleksi ini menunjukkan pengaruh dan apresiasi internasional terhadap seni gamelan dari Sumedang. Selain itu, terdapat juga Sari Oneng Mataram yang merupakan peninggalan Pangeran Penembahan.

  • Pentingnya Gamelan dalam Budaya Sumedang: Gamelan merupakan salah satu unsur penting dalam budaya Sumedang. Di Gedung Gamelan, Anda akan memahami lebih dalam tentang peran dan fungsi gamelan dalam kehidupan masyarakat Sumedang. Anda juga dapat menyaksikan dan mendengarkan penampilan gamelan secara langsung, serta mempelajari tentang teknik memainkan alat musik ini.

Kunjungi Gedung Gamelan di Museum Prabu Geusan Ulun untuk mengagumi keindahan dan keunikan koleksi-koleksi gamelan yang dipamerkan. Rasakan atmosfer musik yang khas dan pahami peran penting gamelan dalam budaya Sumedang.

5. Gedung Kereta

Salah satu destinasi menarik di Museum Prabu Geusan Ulun adalah Gedung Kereta. Gedung ini memamerkan kretek, andong, dan kereta kencana naga paksi yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi. Berikut adalah beberapa hal yang menarik tentang Gedung Kereta:

  • Kereta yang Ditarik Kuda: Gedung Kereta menyimpan kretek, yaitu kereta yang ditarik oleh kuda. Kretek digunakan pada masa lalu dalam upacara kebesaran dan menjadi simbol kemewahan. Melalui koleksi ini, pengunjung dapat membayangkan keindahan dan kemegahan upacara-upacara yang pernah diadakan di Sumedang.

  • Andong: Selain kretek, Gedung Kereta juga menampilkan andong, yaitu kereta tradisional yang biasanya digunakan untuk transportasi. Andong merupakan bagian dari sejarah transportasi di Sumedang dan menjadi saksi bisu dari masa lalu yang masih terjaga dengan baik. Anda dapat mengagumi keindahan dan desain khas andong yang menggambarkan kebudayaan setempat.

  • Kereta Kencana Naga Paksi: Salah satu highlight di Gedung Kereta adalah kereta kencana naga paksi. Kereta ini memiliki bentuk yang unik dan mewakili penyatuan tiga hewan dalam dunia khayalan dan nyata, yaitu naga, gajah, dan burung. Kereta kencana naga paksi digunakan dalam upacara kebesaran dan dinaiki oleh bupati serta ditarik oleh masyarakat dari Pendopo sampai Alun-alun Sumedang. Koleksi ini mencerminkan keagungan dan kekuasaan pada masa lalu.

Kunjungi Gedung Kereta di Museum Prabu Geusan Ulun untuk melihat koleksi-koleksi yang mengesankan terkait transportasi dan upacara kebesaran di Sumedang. Dapatkan pengalaman mendalam tentang sejarah dan budaya setempat melalui penjelasan dan visual yang disajikan di gedung ini.

 

Harga Tiket dan Jam Buka

Jika Anda berencana mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun, berikut adalah informasi terkait harga tiket masuk dan jam buka:

  • Harga Tiket Masuk:

  • Dewasa: Rp 3.000

  • Anak-anak: Rp 2.000

  • Turis Asing: Rp 10.000

  • Biaya Parkir Kendaraan:

  • Motor: Rp 2.000

  • Mobil: Rp 5.000

  • Jam Buka:

  • Selasa sampai Kamis, Sabtu sampai Minggu: Pukul 08.00 - 14.00 WIB

  • Hari Senin, Jumat, dan Hari Libur Nasional: Museum Tutup

Dengan membeli tiket masuk Museum Prabu Geusan Ulun, Anda dapat menikmati fasilitas dan mengunjungi setiap gedung di kompleks museum untuk mengeksplorasi koleksi-koleksi bersejarah dan budaya yang dipamerkan. Pastikan Anda datang pada jam buka yang telah ditentukan untuk dapat merasakan pengalaman yang maksimal.

 

Akses Menuju Museum

Jika Anda berada di Bandung dan ingin mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun, berikut adalah beberapa opsi akses yang dapat Anda pilih:

  1. Damri Jurusan Dipatiukur - Jatinangor: Anda dapat naik Damri dengan rute Dipatiukur - Jatinangor. Setelah tiba di Jatinangor, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot Cileunyi-Sumedang. Naiklah angkot tersebut di Jatinangor dan perjalanan akan membawa Anda menuju Sumedang.

  2. Damri Elang-Jatinangor: Opsi lainnya adalah naik Damri dengan rute Elang-Jatinangor. Setelah sampai di Jatinangor, Anda dapat menggunakan angkot Cileunyi-Sumedang untuk melanjutkan perjalanan menuju Sumedang. Pastikan Anda naik angkot yang sesuai dengan tujuan Anda.

  3. Damri Kebon Kalapa-Tanjung Sari: Jika Anda naik Damri dengan rute Kebon Kalapa-Tanjung Sari, setelah tiba di Tanjung Sari, Anda juga dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot Cileunyi-Sumedang. Naiklah angkot tersebut di Tanjung Sari untuk mencapai Sumedang.

Selain menggunakan Damri dan angkot, opsi lain yang dapat Anda pertimbangkan adalah naik bis antar kota dalam provinsi. Anda dapat naik bis dengan tujuan Cirebon dari Cicaheum dan turun di Sumedang. Pastikan Anda memilih bis yang melewati rute tersebut.

Dengan memilih salah satu opsi akses di atas, Anda dapat mencapai Museum Prabu Geusan Ulun dari Bandung. Pastikan Anda memperhatikan jadwal dan pemberhentian yang sesuai dengan rute perjalanan Anda untuk perjalanan yang nyaman dan lancar.

 

Kesimpulan

Museum Prabu Geusan Ulun di Sumedang adalah tempat yang kaya akan sejarah, budaya, dan warisan kerajaan. Dalam kunjungan ke museum ini, pengunjung dapat menjelajahi berbagai gedung yang menampilkan koleksi-koleksi yang berharga.

Gedung Srimaganti memamerkan gamelan pusaka dan pepeten yang merupakan peninggalan penting dari para pangeran Sumedang. Di Gedung Bumi Kaler, pengunjung dapat melihat koleksi peti wayang kulit, wayang golek, dan keris peninggalan Pangeran Soegih. Gedung Pusaka menyajikan berbagai macam keris, kujang, dan pedang peninggalan Kerajaan Sumedang Larang dan Pajajaran. Sedangkan Gedung Gamelan menampilkan gamelan-gamelan berharga yang memiliki pengaruh internasional. Terakhir, Gedung Kereta memamerkan kretek, andong, dan kereta kencana naga paksi yang merupakan simbol kemewahan dan kebesaran pada masa lalu.

Untuk mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun, pengunjung perlu memperhatikan harga tiket masuk yang terjangkau dan jam buka museum yang terbatas. Selain itu, akses menuju museum dapat dilakukan melalui berbagai opsi transportasi seperti Damri dan angkot, atau menggunakan bis antar kota dalam provinsi.

Mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun adalah kesempatan yang luar biasa untuk mempelajari sejarah dan budaya Sumedang, serta mengagumi koleksi-koleksi yang berharga. Dengan pengalaman yang mendalam di museum ini, pengunjung dapat memperluas pengetahuan mereka tentang warisan budaya dan memahami kekayaan sejarah yang dimiliki oleh kota Sumedang.

 

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQs)

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai Museum Prabu Geusan Ulun:

1. Apa jam buka Museum Prabu Geusan Ulun?

  • Museum Prabu Geusan Ulun buka pada hari Selasa sampai Kamis dan Sabtu sampai Minggu, mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.

2. Museum Prabu Geusan Ulun tutup pada hari apa?

  • Museum Prabu Geusan Ulun tutup pada hari Senin, Jumat, dan hari libur nasional.

3. Berapa harga tiket masuk untuk dewasa?

  • Harga tiket masuk untuk dewasa adalah Rp 3.000.

4. Apakah ada harga khusus untuk anak-anak?

  • Ya, harga tiket masuk untuk anak-anak adalah Rp 2.000.

5. Berapa harga tiket masuk untuk turis asing?

  • Harga tiket masuk untuk turis asing adalah Rp 10.000.

6. Apa biaya parkir kendaraan di Museum Prabu Geusan Ulun?

  • Biaya parkir kendaraan adalah Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

7. Bagaimana akses menuju ke Museum Prabu Geusan Ulun dari Bandung?

  • Anda dapat menggunakan Damri dengan rute Dipatiukur - Jatinangor, Damri dengan rute Elang-Jatinangor, atau Damri dengan rute Kebon Kalapa-Tanjung Sari. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot Cileunyi-Sumedang. Selain itu, opsi lain adalah dengan naik bis antar kota dalam provinsi dengan tujuan Cirebon dari Cicaheum dan turun di Sumedang.

8. Apa yang dapat saya temui di Gedung Srimaganti?

  • Di Gedung Srimaganti, Anda dapat melihat koleksi gamelan pusaka degung pangasih dan gamelan pusaka sari arum yang merupakan peninggalan penting dari Pangeran Kornel dan Pangeran Soegih. Selain itu, ada juga pepeten yang digunakan sebagai tempat alat rias istri para Bupati Sumedang.

9. Apa yang menarik dari Gedung Kereta di Museum Prabu Geusan Ulun?

  • Gedung Kereta menyimpan kretek, andong, dan kereta kencana naga paksi. Kretek digunakan dalam upacara kebesaran, sedangkan andong merupakan kereta tradisional. Kereta kencana naga paksi adalah salah satu highlight yang merupakan penyatuan tiga hewan dalam dunia khayalan dan nyata, yaitu naga, gajah, dan burung.

10. Apakah ada panduan atau tur yang tersedia di Museum Prabu Geusan Ulun? - Ya, Museum Prabu Geusan Ulun menyediakan panduan atau tur untuk memberikan penjelasan mendalam tentang koleksi-koleksi dan sejarah museum. Anda dapat menghubungi pihak museum untuk informasi lebih lanjut mengenai panduan dan tur yang tersedia.