Sektor Pangan dan Pertanian Jabar Paling Kuat Hadapi Covid-19

Sektor Pangan dan Pertanian Jabar Paling Kuat Hadapi Covid-19
Ilustrasi pixabay


BANDUNG (golali.com) - Sektor pangan dan pertanian di Provinsi Jawa Barat menjadi dua bidang ekonomi, yang tidak terlalu terpengaruh wabah Covid-19. Kedua sektor tersebut hanya mengalami penurunan pertumbuhan sekitar 0,9 persen dan 4,1 persen. Pasalnya lokasi kedua sektor tersebut kebanyakan bukan berada di kawasan perkotaan yang padat penduduk.

Untuk itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan pascaCovid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan mengoptimalkan bidang pangan dan pertanian berbasis teknologi digital sebagai salah satu unggulan Jabar. Selain itu, pihaknya menargertkan swasembada pangan dan mengurangi impor secara bertahap.

"Ketahanan pangan ini juga berpengaruh terhadap inflasi yang kuncinya adalah jaminan pasokan dan mata rantai diperbaiki. Jangan sampai orang Bogor beli telur di Jakarta padahal telurnya berasal dari Sukabumi," ungkap Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) dikutip dari humas.jabarprov.go.id, Sabtu (20/6/2020).

Pemprov Jabar sebenarnya telah memulai menggunakan teknologi digital dalam bidang pertanian, khususnya pertanian melalui aplikasi "Si Perut Laper" atau Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan.

"Lahan di Jabar masih luas, tapi warga masih bingung menanam apa? Maka harus ada database, jadi kita punya aplikasi Si Perut Laper yang bisa mengonversi tanah dengan market (pasar) atau mengawinkan kebutuhan dengan kondisi geografis. Itulah salah satu reformasi yang sedang kita lakukan," tutur Kang Emil.