Mengenal Lebih Dekat Kreativitas Kota Bandung di The Hallway Space Pasar Kosambi

Mengenal Lebih Dekat Kreativitas Kota Bandung di The Hallway Space Pasar Kosambi
Salah satu sudut The Hallway Space di Pasar Kosambi Dok Humas Pemkot Bandung

 


BANDUNG (golali.com) - Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif, maka tak mengherankan jika banyak wisatawan yang mengunjungi kota kembang untuk menikmati karya kreatif dari warga Kota Bandung. 

Untuk itu, jika Anda ke Kota Bandung sempatkanlah untuk mengunjungi The Hallway Space, yang baru diresmikan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kamis 1 Oktober 2020. The Hallway Space yang berada di Lantai 2 Pasar Kosambi Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung ini merupakan sebuah ruang kreatif bagi anak-anak muda untuk menumbuh kembangkan industri kreatif. Di sini terdapat 52 brand local dan hoobies, serta 25 tenant kuliner. 

Salah satu sudut The Hallway Space di Pasar Kosambi Dok Humas Pemkot Bandung 


"Harapannya, The Hallway Space ini dapat menjadi sebuah destinasi baru dan pusat aktivitas bagi masyarakat Bandung untuk berbelanja atau sekedar berkunjung dan bercengkrama," ujar Yana dalam rilis yang diterima golali.com baru-baru ini. 

Salah satu sudut The Hallway Space di Pasar Kosambi Dok Humas Pemkot Bandung 


Sejarah Panjang Pasar Kosambi

Geliat kawasan ini mulai berlangsung sejak 1898, masa itu Pemerintah Hindia Belanda memindahkan pabrik Artille Constructie Winkle (pabrik senjata) yang menjadi cikal bakal Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad) dari Surabaya ke Kota Bandung.


Dimulai saat itu, perpindahan sejumlah tenaga pekerja pabrik senjata memicu munculnya denyut perekonomian di wilayah Kosambi.


Kosambi kemudian disulap menjadi sebuah pusat hiburan dan peradaban masyarakat Bandung saat itu. Di sini hadir dua gedung pertunjukan yang melegenda, Sriwedari dan Srikandi yang saat ini sudah tidak ada lagi. 

Tetapi, jangan khawatir di masa kini wisatawan tetap bisa menonton pertunjukan teater di Gedung Kesenian Rumentang Siang yang ada di samping Pasar Kosambi tepatnya di Jalan Baranangsiang. Mulanya Gedung Kesenian Rumentang Siang yang dibangun kolonial Belanda pada pertengahan 1920an ini merupakan bangunan bioskop, baru pada masa Gubernur Jawa Barat Solihin GP merubahnya menjadi gedung kesenian sampai sekarang. 

 

Rute Angkutan Umum


Damri Cibiru - Kebon Kalapa 
Damri Cicaheum - Leuwi Panjang
Damri Cicaheum - Cibereum
Angkutan Kota Gede Bage - Stasiun Hall
Angkutan Kota Cikudapateuh - Ciroyom